
Sepak bola yang ada saat ini merupakan perpaduan antara teknologi, sains dan seni. Sepatu ini tidak hanya didesain untuk meningkatkan performa pemain bola, tapi juga tampil menarik saat dikenakan. Menurut bandarqq365 ini jelas berbeda dengan sepatu bola di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, sepatu bola mengalami banyak perubahan seiring berjalannya waktu.
Sepatu sepak bola pertama yang pernah tercatat dalam sejarah berasal dari tahun 1526. Sepatu itu milik Raja Henry VIII dan ditemukan oleh seorang ahli tekstil di Universitas Southampton, Maria Hayward. Dari temuan tersebut, Hayward menjelaskan bahwa harga sepatu sepak bola yang lebih tua ini berkisar 4 shilling atau sekitar $ 100 saat ini.
Sepak bola saat itu merupakan olah raga yang tidak memiliki aturan baku. Seiring berjalannya permainan, jumlah pemain bisa mencapai ratusan dan cenderung tahan terhadap kekerasan. Banyak pemerintah kemudian melarang warganya bermain sepak bola pada saat itu. Raja Henry VIII juga sempat melarang permainan sepak bola pada tahun 1540.
Tidak ada penemuan lain terkait penggunaan sepatu bola di masa lalu hingga tahun 1800-an. Saat itu sepak bola menjadi permainan yang sangat populer di Inggris. Namun, pada awal tahun 1800-an tidak banyak sepatu yang digunakan khusus untuk bermain sepak bola. Kebanyakan dari mereka hanya memakai sepatu kerja atau sepatu yang mereka pakai setiap hari.
Sepatu yang digunakan untuk bermain sepak bola di zaman sekarang ini biasanya memiliki besi di jari kaki. Sepatu ini sangat kaku dan berat, sehingga tidak memudahkan pemakainya untuk berlari dan menendang. Ada yang melengkapi sepatunya dengan pelat atau paku logam untuk meningkatkan cengkeraman sepatu di tanah. Bagian ini juga sering digunakan oleh para pemain sepak bola pada saat melukai lawan.
Setelah pembentukan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), barulah aturan dibuat tentang sepatu sepak bola. Pada aturan nomor 13 dilarang menggunakan sepatu dengan pelat besi atau paku pada sol sepatu. Aturan ini berlaku hingga akhir 1800-an sebelum FA membuat aturan baru.
Pada tahun 1891, FA menetapkan aturan penggunaan paku atau yang sekarang kita sebut katrol di bagian bawah sepatu bola. Ada sejumlah aturan tentang katrol boot sepak bola yang dibuat oleh FA, salah satunya adalah tidak boleh berbentuk seperti moncong dan berukuran minimal 0,5 inci. Tujuannya tentu bukan untuk melukai lawan, tapi tetap berguna agar sepatu Anda tidak terlalu licin saat berlari di tanah.
Pada awal tahun 1900-an, sepatu yang digunakan khusus untuk sepak bola mulai diproduksi secara massal. Sepatu bola terbuat dari bahan kulit tebal dengan desain yang menutupi mata kaki. Masing-masing sepatu ini memiliki berat hingga 500 gram dan menjadi lebih berat saat basah. William Shillcock adalah produsen sepatu sepak bola yang banyak digunakan oleh para pemain sepak bola di Inggris dan Skotlandia pada saat itu.
Dari sinilah mulai bermunculan perusahaan sepatu yang memproduksi sepatu bola. Beberapa nama besar saat itu adalah Gola, Valsport, dan Hummel. Gola didirikan pada tahun 1905 yang juga memasok sepatu untuk tentara Inggris selama Perang Dunia II.
Dassler bersaudara dikenal sebagai produsen sepatu sepak bola di tahun 1920-an. Mereka awalnya memproduksi sepatu olahraga yang juga memiliki katrol di bawahnya. Sepatu mereka dipakai oleh pelari tercepat di dunia saat itu, Jesse Owens, pada Olimpiade 1936. Namun, seperti yang kita ketahui, kedua bersaudara itu putus. Mereka akhirnya membuka merek sepatu masing-masing, Rudolf Dassler dengan Puma dan Adolf Dassler dengan Adidas.
Setelah Perang Dunia II, perkembangan sepatu sepak bola berkembang pesat. Di Amerika Selatan, sepatu balet dibuat dari bahan yang lebih ringan dan lebih fleksibel. Hal ini bertujuan agar pemain lebih nyaman saat berlari dan bermain sepak bola.
Di Eropa, persaingan antara Rudolf dan Adi Dassler menjadi salah satu pemicu berkembangnya sepatu bola. Adi Dassler memperkenalkan sepatu bola dengan katrol yang bisa diganti. Sepatu ini kemudian mengukir sejarah saat memimpin tim Jerman Barat ke Piala Dunia 1954.